Perjalanan dimulai dari penelusuran tambang batubara tertua di Indonesia, Tambang Batubara Ombilin hingga mengunjungi basement yang menyusun Pulau Sumatra.
Perjalanan penelitian kali ini mengunjungi Ranah Minang, Sumatra Barat. Beberapa lokasi yang menjadi target penelitian dikunjungi untuk menyingkap lebih lanjut potensi geologi yang ada di Ranah Minang. Perjalanan tiga hari terasa masih kurang untuk mengeksplor lokasi-lokasi di Sumatra Barat, mulai dari basement hingga recent deposit.
Potensi batubara Ombilin
Perjalanan pertama mengunjungi salah satu tambang tertua dan warisan dunia yaitu Tambang Batubara Ombilin, yang terletak di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Pada perjalanan pertama kami berkesempatan untuk mengunjungi tambang milik PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin untuk mengambil sampel guna penelitian. Perjalanan diawali dengan safety induction. Kondisi yang gelap, lorong sempit, basah, dan sesekali lori lewat membuat kami harus lebih berhati-hati. Tambang ini masih berproduksi, namun semenjak ditetapkannya menjadi situs warisan dunia, beberapa tempat beralih fungsi untuk kepentingan edukasi dan wisata.
Manifestasi geothermal di Sawahlunto
Tak jauh dari lokasi tambang batubara Ombilin, tepatnya di daerah Padang Ganting, terdapat manifestasi panas bumi yaitu kemunculan air panas di beberapa lokasi. Air panas tersebut dimanfaatkan warga sebagai destinasi wisata pemandian air panas, namun masih belum diketahui apakah manifestasi tersebut sebenarnya menyimpan potensi energi panas bumi yang signifikan di Sumatra Barat. Pengamatan dan pengukuran pH air juga dilakukan oleh Pak Nukman, sebagai salah satu peneliti yang fokus pada energi panas bumi. Manifestasi tersebut cukup unik karena lokasinya cukup jauh dari gunung api yang ada dan menimbulkan rasa penasaran terhadap pembentukan manifestasi tersebut.
Recent volcanic deposit
Dalam perjalanan menuju lokasi penginapan, kami berhenti sejenak di Kabupaten Tanah Datar untuk mengunjungi singkapan quarry. Karena rasa penasaran yang tinggi, kami mendekati dan melakukan observasi terhadap quarry tersebut. Tak disangka ternyata quarry tersebut merupakan produk hasil vulkanisme yang diinterpretasikan merupakan produk dari Gunungapi Malintang dan Singgalang. Tak hanya melakukan observasi, pengambilan sampel berupa pumis, arang dan bulk sample juga dilakukan terutama oleh Bu Esti yang sangat tertarik dengan singkapan tersebut. Pengambilan sampel tersebut rencananya akan diteliti lebih lanjut mengenai karakteristik endapan guna menyingkap asal dan potensi kedepannya.
Geowisata Lembah Harau
Bergerak ke arah barat, tepatnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, kami juga mengunjungi salah satu lokasi wisata yang sangat terkenal yaitu Lembah Harau. Lembah Harau menyuguhkan suasana pedesaan yang dikelilingi tebing-tebing curam dengan litologi breksi dan konglomerat. Tak hanya menyajikan pemandangan yang indah, di Lembah Harau juga terdapat beberapa air terjun yang semakin melengkapi destinasi wisata di daerah ini.
Granitoid Basement Pulau Sumatra
Di akhir perjalanan kali ini, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kota Solok guna mengambil beberapa sampel granit untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi granit di Pulau Sumatra. Singkapan tersebut merupakan salah satu singkapan yang ideal dan ditemukan beberapa jenis batuan granitoid yang diterobos oleh intrusi basal, membuat perjalanan kedua kali ini ditutup dengan rasa puas dan menyenangkan.
Ikuti Kami!