Kegiatan lapangan kali ini dilakukan di tambang batubara dan beberapa lokasi PLTU di sekitar Tanjung Enim. Kegiatan ini bertujuan untuk menilik kembali potensi Rare Earth Element and Yttrium pada batubara dan fly ash-bottom ash (FABA).
Foto tim yang melakukan penelitian di daerah Tanjung Enim (FOTO: F. ANGGARA / UGM)
Kegiatan lapangan kali ini cukup berbeda dari kegiatan lapangan yang pernah dilakukan sebelumnya, dari jumlah anggota tim yang lebih banyak dari biasanya, destinasi lapangan yang dikunjungi juga lebih banyak, dan ditambah dengan kegiatan kali ini yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, namun hal tersebut justru membuat kegiatan lapangan ini semakin menarik dan menantang. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengupas potensi Rare Earth Element and Yttrium (REY) pada batubara dan abu hasil pembakaran batubara yang biasa dikenal dengan fly ash and bottom ash (FABA).
Pengambilan sampel batubara dilakukan di beberapa lapangan milik salah satu perusahaan batubara, sedangkan sampel FABA diambil di beberapa PLTU di sekitar Muara Enim. Kegiatan penelitian ini melibatkan peneliti dari Teknik Geologi dan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.
Tiga tim yang telah ditentukan kemudian melaksanakan kegiatan lapangan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Seperti biasa, kegiatan diawali dengan safety induction oleh pihak perusahaan. Panasnya cuaca di tambang batubara tidak menyurutkan semangat tim.
Setelah menyelesaikan kegiatan lapangan di UPTE, kami juga berkesempatan untuk berkunjung ke Kota Palembang sebelum kembali ke Yogyakarta. Kemudian sesampainya di Yogyakarta, kami segera melakukan preparasi sampel untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Output dari kegiatan penelitian ini nantinya akan membahas mengenai potensi REY pada batubara dan ekstraksinya dari FABA, serta produk turunan lain berupa cenosphere dan geopolimer. Beberapa penelitian terkait dengan kegiatan ini dan hasilnya dapat dilihat pada menu publikasi tim UGRG.
Ikuti Kami!